Kabupaten Sleman – Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman menggelar jumpa pers kepada media cetak maupun online tentang pembelajaran tatap muka (PTM) di Pendopo Parasamya Setda Sleman, Selasa (21/9). Dalam jumpa pers ini, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman menyampaikan bahwa PTM di masa transisi akan dilaksanakan selama 2 bulan sembari melihat situasi dan kondisi serta mengevaluasi apa yang sudah dilaksanakan. Sekolah- sekolah untuk mempersiapkan diri kaitannya dengan SOP pembelajaran tatap muka terbatas masa transisi, kita canangkan masa transisi ini 2 bulan sembari melihat perkembangan situasi dan kondisi Covid-19.
Dalam rapat, kami juga menyampaikan persyaratan dan ketentuan pembelajaran tatap muka terbatas masa transisi. Surat persetujuan orangtua salah satunya, surat persetujuan orangtua ini akan kami sama ratakan di seluruh sekolah. Pada prinsipnya, sekolah-sekolah di Kabupaten Sleman sudah siap melaksanakan PTM. PTM masa transisi akan menghadirkan siswa 50% dengan pembelajaran maksimal 2 jam untuk SD dan 3 jam untuk SMP dalam waktu 1 minggu dilaksanakan 2 kali tatap muka. Pertemuan awal PTM masa transisi ini bertujuan untuk pertemuan guru dan siswa terlebih dahulu, selanjutnya untuk mata pelajaran menyesuaikan dengan situasi dan kondisi. Ery berharap pendidik (guru) dan tenaga kependidikan harus datang tepat waktu supaya siswa yang datang ke sekolah sudah difasilitasi.
Sementara itu, terkait data vaksinasi bagi pendidik (guru) dan tenaga kependidikan TK/PAUD formal jumlah lembaga 519, guru yang sudah divaksin mencapai 2.312 belum divaksin 154 presentasinya 94% dan tenaga kependidikannya 387 belum divaksin 79 presentasinya 83%, PAUD non formal jumlah lembaga 606, tenaga kependidikannya yang sudah divaksin mencapai 2.229 belum divaksin 202 presentasinya 92%, SD jumlah sekolah 511, guru yang sudah divaksin mencapai 6.038 belum divaksin 440 presentasinya 93% dan tenaga kependidikannya 1.553 belum divaksin 191 presentasinya 89%, dan SMP jumlah sekolah 119, guru yang sudah divaksin mencapai 2.797 belum divaksin 186 presentasinya 94% dan tenaga kependidikannya 758 belum divaksin 73 presentasinya 91%.
“Data ini terus bergerak, kita selalu meminta laporan kepada sekolah-sekolah. Guru, tendik, dan siswa yang belum melaksanakan vaksinasi Covid-19 mengalami beberapa kendala antara lain tidak lolos screeening kesehatan, penyitas belum 3 bulan, dan komorbid.
Kemudian jumlah seluruh siswa SMP 40.132 yang sudah vaksin mencapai 36.322 belum vaksin 3.810 presentasinya 90,51%. Siwa SMP masih banyak yang belum divaksin karena usianya belum 12 tahun, pernah terpapar Covid-19, dan ada sebagian yang tidak boleh divaksin oleh orangtuanya. Sedangkan siswa SD yang usianya 12 tahun keatas jumlah siswanya ada 1.082, sebagian siswa sudah melaksanakan vaksinasi di SMP Ngaglik, Berbah, Godean, dan Tempel.
“Kedepan anak-anak yang belum melaksanakan vaksinasi Covid-19 akan kami jadwalkan untuk vaksinasi guna mewujudkan perlindungan dan membentuk herd immunity dan saat ini kami masih menunggu intruksi Bupati Sleman terkait pelaksanaan PTM karena semua ini berhubungan dengan keselamatan peserta didik,” imbuhnya.