Pelatihan Guru ke Luar Negeri untuk Lebih Memahami Sistem Pembelajaran di Era Revolusi Industri 4.0

GTK – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mengirim 1.000 guru ke luar negeri untuk mengikuti pelatihan pada 1 Maret 2019. Guru yang dikirim itu terdiri dari tenaga pendidik di jenjang SD, SMP, SMA hingga SMK.

Mereka disebar ke 12 negara, yakni Korea, Finlandia, Australia, Jerman, Jepang, Prancis, Singapura, Tiongkok, Hong Kong, dan Belanda.

Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan, pengiriman ini bertujuan agar mereka mendapat pengalaman dalam sistem pembelajaran di era Revolusi Industri 4.0. Meski hanya selama tiga minggu, tapi dia yakin para guru bisa mengambil manfaat dari pelatihan itu.

Muhadjir Effendy juga berharap agar para peserta Program Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan ke Luar Negeri Tahun 2019 ini menjadi kekuatan yang bisa mengubah pendidikan di Indonesia.

“Kalian adalah kekuatan yang bisa mengubah keadaan pendidikan di Indonesia. Manfaatkan ini,” ujarnya saat melepas peserta Program Pelatihan PTK ke Luar Negeri Tahun 2019 di Plaza Insan Berprestasi, Kompleks Kemdikbud Senayan, Jakarta, Rabu (27/2/2019).

Sementara itu, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud, Supriano mengatakan bahwa program pendidikan dan pelatihan guru ke luar negeri ini bertujuan untuk memfokuskan peningkatan mutu SDM sebagai bagian dari program pemerintah dan negara.

“Jika SDM bagus dengan mendapatkan pendidikan baik, maka akan berpengaruh pada peningkatan kompetensi para guru dan tenaga kependidikan kita,” tuturnya.

Sedangkan Sekretaris Ditjen GTK Kemendukbud, Wisnu Aji menjelaskan kebijakan pengiriman guru ke luar negeri sesuai dengan harapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meningkatkan kualitas SDM, yakni membuka wawasan dan pengetahuan global kepada guru.

Misalnya terkait pelatihan skill, pembelajaran abad 21, juga masalah ilmu pendidikan, lokakarya, workshop, observasi sekolah dan kelas, kunjungan industri bagi guru dan tenaga kependidikan di sekolah kejuruan, dan praktek kerja industri.

Lebih lanjut Wisnu Aji mengutarakan, selama mengikuti program pendidikan dan pelatihan di luar negeri, para guru dan tenaga pendidik diharapkan dapat meyerap semua materi yang diberikan, untuk kemudian dipraktikkan serta menyalurkannya kepada sesama guru di daerah masing-masing.

Menurut dia, pelatihan di luar negeri dapat membantu pendidik dan tenaga kependidikan dalam membimbing peserta didik untuk berkembang dalam mengarungi dunia ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat berubah di abad ke-21, serta menghadapi era revolusi industri 4.0. (sumber)

Bagikan ke sosial media

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *