Peringatan HAN 2020; Tetap Gembira di Rumah Meski Pandemi

Sleman – Mengusung tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju” perayaan Hari Anak Nasional (HAN) 2020  yang jatuh pada tanggal 23 Juli tetap dilaksanakan secara virtual. Dijadwalkan acara perayaan tersebut mulai pukul 09.00-10.30 WIB. Dalam pelaksanaannya HAN 2020 memanfaatkan aplikasi zoom, sehingga seluruh anak Indonesia dapat ikut berpartisipasi meski berlangsung di tengah-tengah pandemi Covid-19.

Melansir dari Kompas.com, dalam diskusi di Graha BNPB, Jakarta pada Senin (20/07/2020) Deputi Bidang Perlindungan Anak Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementrian PPPA), Nahar mengatakan bahwa segala bentuk kegiatan perayaan HAN 2020 ini telah dirancang dalam bentuk virtual pada puncaknya pada 23 Juli, yang mana acaranya berlangsung pukul 09.00 WIB sampai dengan 10.30 WIB”. 

Lebih lanjut latar belakang pemilihan tema peringatan HAN tahun ini ialah mengingat  pentingnya peran aktif seluruh lapisan masyarakat untuk melindungi dan memenuhi hak sekaligus kebutuhan anak-anak terlebih pada masa ini.

Seperti yang diketahui bahwasanya anak merupakan kelompok yang rentan terpapar dampak virus Corona, sehingga tercetuslah kegiatan peringatan HAN 2020 yang diberi nama “Festival Gembira di Rumah”,  untuk tetap mempertahankan kegembiraan, perlindungan, serta rasa aman bagi anak-anak meski berada di rumah.  

Lebih jauh berdasarkan  pedoman  perayaan HAN 2020 yang diterbitkan oleh Kementrian PPPA dalam situs resminya pada 26 Juni lalu juga dijelaskan jika setiap anak-anak yang terlahir membawa beberapa prinsip dasar yang melekat pada dirinya diantaranya: non diskriminasi, kepentingan yang terbaik bagi anak, hak untuk hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan anak, penghargaan terhadap pendapat anak dan hak anak. Hal tersebut telah diatur dalam UU No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.   

Terkait dengan rangkaian kegiatan yang akan dilakukan, Kementrian PPPA juga telah mencantumkannya dalam buku pedoman peringatan HAN 2020 diantaranya: konser musik atau paduan suara oleh perwakilan anak Indonesia dari 34 Provinsi, dialog interaktif, dongeng Ibu Bintang dan Kak Seto, penayangan video edukasi, dan lain-lain.

Dengan demikian, peringatan HAN 2020 yang menjadi momentum peningkatan kepedulian sekaligus pemenuhan kebutuhan hidup anak menjadi semakin bermakna. Selain itu, anak-anak Indonesia juga tetap bergembira, aktif, dan penuh kreatifitas selama masa pandemi meski berada di rumah.

Bagikan ke sosial media

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *