Kabupaten Sleman – Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan anak usia dini, Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi HIMPAUDI diikuti oleh pengurus HIMPAUDI se-Kabupaten Sleman di Lantai 3 Ruang Ki Hajar Dewantara Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Jumat (17/9). Narasumber pada kegiatan ini, yaitu Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan Dikmas Sri Sumiyatun, Kepala Seksi Kurikulum dan Peserta Didik PAUD dan Dikmas Sri Muliani, dan Ketua HIMPAUDI Daerah Kabupaten Sleman Sri Mardianti.
Dalam sambutannya, Sri Sumiyatun mengatakan bahwa struktur di Rumah Dinas Pendidikan sudah berubah. Perubahan itu terletak pada seksi kelembagaan, seksi kurikulum menjadi seksi kurikulum dan peserta didik serta ada penambahan seksi sarana prasarana. Selanjutnya, dimasa pandemi Covid-19 ini program dan kegiatan pendidikan PAUD dan Dikmas tidak bisa berjalan dengan maksimal karena tidak bisa bertatap muka secara langsung.
“Banyak kegiatan di bidang pembinaan PAUD dan Dikmas tidak bisa dilaksanakan karena pandemi Covid-19 ini,” ungkapnya.
Dengan adanya perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) maka kegiatan gelar kreativitas, lomba peserta didik, pendataan lembaga PAUD, dan Pendataan Dikmas tidak bisa dilaksanakan serta kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) tidak boleh dilaksanakan.
Sri Sumiyatun menambahkan pada masa pandemi Covid-19 PTM tidak boleh diselenggarakan karena belum adanya intruksi dari Pemerintah ke Kabupaten Sleman.
“Pada intinya PTM di bidang PAUD dan Dikmas belum dilaksanakan, namun kami dituntut untuk memenuhi target kinerja,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua HIMPAUDI Kabupaten Sleman Sri Mardianti dalam penyampaian materi mengatakan bahwa pendidikan PAUD adalah satuan PAUD yang memiliki lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan mampu memfasilitasi anak agar berkembang dengan utuh. Ada 4 elemen PAUD berkualitas yakni kualitas layanan proses pembelajaran, kemitraan dengan orang tua, memantau pemenuhan layanan esensial PAUD, dan kepemimpinan serta pengelolaan sumber daya.
“Secara garis besar, layanannya dapat dibagi menjadi kualitas proses pembelajaran dan kualitas pengelolaan satuan,” ungkapnya.
Pembelajaran diferensiasi merupakan pembelajaran pada anak yang memberi ruang untuk melakukan kegiatan belajar sesuai minat dan cara yang berbeda dan dipengaruhi oleh faktor keluarg dan sosial budaya.